Entri Populer

Minggu, 08 April 2012

Kesunyian Hati

terdiam aku dalam kesendirian malam
sendiri dan hanya terdiam membisu tanpa kata
merenug di kesendirian hatiku
kesunyian membawaku di ujung pekat malam
merengkuh dalam kesepian
semakin aku rasa aku hanyut dalam
ketidakpastian jalan hidupku
kenapa semua ini harus terjadi
telah banyak kita mengarungi mimpi”
yang dulu ingin kita gapai
apa itu akan kau sia-siakan
lelah sejujur hati ini
namun aku hanya memikirkanmu
aku merasa kehilanganmu
kehilanganmu tlah membuatku terpaku membisu
aku hanya butuh dirimu di sampingku
bukan sosok wajah yang baru
aku hanya inginkan kamu
yang dulu pernah singggah di ruang kecil
yang kini telah menjadi sepi
kini aku mengerti
ketidak hadiran dirimu untuk ku
aku bukan milikmu lagi di hatimu
kau tlah membuang jejak-jejak manis
kenangan kita yang lalu
sebelum aku jauh melangkah ke depan
kasih semoga kau bahagia dengan jalan
yang kau tempuh
maafkan aku jika aku tak pernah sempura
tuk memberimu kebahagiaan

Sabtu, 25 Februari 2012

~IKHLAS KARENA ALLAH~

***
Bismillah...

~ IKHLAS KARENA ALLAH ~

Meluncur laju kala ditutur,
Menggenggam segumpal iklas,
Sukarnya ibarat menggenggam bara api,

Tiada terasa akan panasnya,
Kala ridha dan iman memenuhi sanubari,
Bara digenggaman ibarat intan kemilau cemerlang,
Terasa panas bak lahar,
Kala api amarah dan nafsu membakar jiwa,
Lantas segumpal iklas tercampak dari genggaman,
Tersirna segunung pahala,
Ibarat debu dipuput sang bayu,
Lantaran riak dan satu ungkitan,
Lantaran Allah dan Rosul~Nya bukan panduan,

Ikhlas karena Allah,
Menggenggamnya hingga akhir hembusan,
Ganjarannya syurga idaman,
Bukan mudah terus digenggaman,
Amarah, nafsu, dan syaitan ingin menawan,
Berjuang dengan sejuta ujian,
Andai berjaya terus digenggaman,
Andai tersungkur terlepas dari genggaman,
Pahala tersirna kerana satu kekhilafan,

Harus terus berjuang dan bermula lagi,
Demi mencari keridhaan Ilahi,
Duhai sekeping hati,
Jangan terus patah hati,
Teruskan jihad demi cinta Ilahi,
Dengan istiqomah dan bantuan Ilahi,
Pasti keikhlasan yang suci murni,
Tertancap utuh di taman hati,
Walau badai melanda usah peduli,
Di akhirat sana bahagia abadi.

Jumat, 24 Februari 2012

SINONIM KATA SASTERA

# SINONIM KATA SASTERA TENTANG ISI JAGAD/BUWANA/ALAM/DUNIA DAN DIRI SERTA LINGKUNGAN:

@ DIPERSADA INI TERDAPAT : ARDHI/ARGA, BANTALA/PERTALA/LAZWARDI ,UDARA/ANGIN/,SAMIRANA/BAYU, JALANIDI/JALADRI / SAMODERA, TIRTA., MINA/IKAN, CAKRAWALA, FATAMORGANA/MAYA, AMBU/GANDA/AROMA, MANDIRA/WREKSA/TARU/POHON, PUSPA/PUSPITA/SEKAR/KEMBANG, MEGA/KABUT/PEDUT/PAWANA, AGNI/API/DAHANA, WANA/HUTAN/ RIMBA/ BELANTARA, MARGA SATWA,PAKSI/KUKILA,SARDULA/SIMA, TURANGGA/KUDA, MAHESA,SONA, NAGA,

@ DIANTARIKSA/ANGKASA /DIRGANTARA, TERDAPAT: BIANGLALA/PELANGI, LESUS/PUTING BELIUNG/PUSARAN ANGIN/TORNADO, KARTIKA/TARANGGANA/LINTANG/BINTANG, PURNAMA/SASADARA/CANDRA/KIRANA/DEWI MALAM/REMBULAN/WULAN / SASI/SASANGKA , RASI/GALAXI/ TATASURYA,CAHAYA/SINAR/SUNAR, AURORA/AURA,BASKARA/BAGASKARA/SURYA/MENTARI/MATAHARI,DEWATA/ BATHARA/ HAPSARA, BIDADARI/HAPSARI /BETHARI,

@ PADA DIRI/ANGGA/PRIYANGGA/PRIBADI TERDAPAT : MUSTAKA/KEPALA,RIKMA/RAMBUT, PALARABAN/PANON/DAHI, KARNA/TELINGA, SOCA/NETRA/MATA, ALIS/WIMBA, BIBIR/LATHI, GRANA / HIDUNG, JANGGA/LEHER, JAJA/DADA, HASTA/TANGAN, POCONG/BOKONG/PANTAT, PADHARAN/PERUT/WADUK,KUKU/KENAKA, KAKI/SAMPARAN/SUKU/SAMPEAN,BETIS/WENTIS,GANDU/LUTUT, MANAH/HATI/KAPTI/WARDAYA, AYU/JUWITA/CANTIK/MOLEK/RUPAWAN, WANITA/GADIS/WANODYA/PEREMPUAN/PUTRI, PRIA/LELAKI/KAKUNG/PUTRA,

@ PADA PERASAAN/PENGGALIH TERDAPAT RASA : DERITA/NESTAPA/DUKACITA/SUNGKAWA/SEDIH/GALAU, RISIH,RESAH/GELISAH, SUKA CITA/GEMBIRA/RIA/BAHAGIA, UNINGA/WUNINGA/TAHU/MELIHAT /PIRSA/KAEKSI,RANGU/RAGU2/BIMBANG,MIDANGET/DENGAR/RUNGU,

@ PADA SWASANA/KEADAAN SITUASI TERDAPAT SAAT/WAKTU: RATRI/MALAM HARI/WENGI, RAHINA/SIANG HARI, SENJA/SANDYA/SORE , PRA/MULA/KAWITAN/AWAL, MADYA/ TENGAH, PURNA/AKHIR/WASANA/WUSANA, KARYA /KERJA,

@ SEMENTARA INI DULU.......DAN LAIN2 NYA CARI AZA LAGI......................................................................................

Kamis, 23 Februari 2012

Rindu

Saat engkau bilang tiada lagi cinta
Kudengar petir merobek terang cakrawala
Sukmaku melayang pada cinta

Tiada lagi indah kupandang flamboyan layu
Di tanah gersang helai-helai daun terbawa angin

Dewa cinta,tunjukan jalan tak berkabut
Agar diri tiada tersesat di belantara cinta
Gelap namun menggoda
Dalam terangnya terkadang menyesatkan

Dulu, pada malam-malam purnama kutanya:

Dimana gerangan para dayangmu
Yang selalu berkidung cinta?

Di mana gerangan para prajuritmu
Yang selalu membawa busur asmara?

Di mana gerangan istanamu
Yang semerbak wewangi kasturi?

Di mana gerangan taman surgamu
Dengan bidadari penabur benih-benih kasih?

Dewa cinta,pada jiwa kepedihan
Ku ukir kata:
"Telah kutulis di mural mural jantung
kupanggil panggil namanya, aku merindu”